Secret
Rabu, 24 Agustus 2016
Aku mengakhirinya
Aku percaya tentang omongan orang bahwa tidak ada laki-laki dan perempuan dekat tanpa perasaan. Ya benar! Tiga semester berlalu dan kami hanya sekedar teman? Iya teman, teman curhat, teman nonton, teman makan, I mean dia selalu ada buat aku. Dan suatu ketika, pacarku PACAR? Haha sulit sekali menulis kata itu setelah sekian lama. Ya sebut saja (mantan) pacarku tau aku dekat dengannya. Sudah ricuh semakin ricuh saja hubungan kami. Tiada hari tanpa cekcok, dan karena saya masih menghargai hubungan kita yang sudah berjalan 3tahun lamanya, aku coba mengerti. Perlahan2 saya menjauh dari NYA(baca postingan sebelum ini). Well, keputusan menjauhpun nggak memperbaiki hubungan aku dan (mantan) pacar. Semakin lama kami semakin jauh, aku sibuk dengan teman2ku dan hobiku dia pun begitu. Dan suatu hari, dia memutuskan untuk mengakhirinya denganku. Saya mencoba mempertahankan sebisaku, tapi mungkin kami sama2 sudah muak satu sama lain. Egois satu sama lain. Finally! Kami berakhir!
Sebuah pertemuan
Pagi ini seperti biasa saya masuk kelas yang sama dengannya, Dengannya? Iya dengannya. Kami tergolong akrab untuk panggilan aku dan kamu, dan bahkan kami. Entah darimana awal perkenalan kami dimulai, tetapi kami sudah akrab untuk sekedar bertukar cerita satu sama lain. Hingga akhirnya suatu hari, saya memutuskan untuk pergi bersama ke suatu tempat dengannya. Posisi saya disini saya sudah punya pacar dan dia pun sudah memilikinya, jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan. First sight, dia org yang baik. Dia mendengarkan kata demi kata yang saya keluarkan dan menanggapinya dengan baik, dan juga terkadang dia memberikan solusi dari apa yang sedang saya alami. Saya tipe orang yang tidak bisa memendam sesuatu sendirian, saya lebih suka mencurahkan kepada orang terdekat. Terdekat? Saya rasa dia belum bisa saya bilang terdekat, but I'll try to believe him.
Langganan:
Postingan (Atom)